Kurang Tidur, Bisakah Diganti pada Hari Berikutnya?

Kurang Tidur, Bisakah Diganti pada Hari Berikutnya?

Bagikan :


Padatnya kesibukan bisa membuat Anda kurang tidur, lemas dan lesu. Banyak yang beranggapan bahwa jika tubuh kurang tidur maka Anda dapat melunasi utang tidur tersebut dengan tidur sepanjang waktu di hari berikutnya. Benarkah demikian?

 

Bisakah Mengganti Tidur yang Hilang?

Menurut para ahli, tidur adalah kegiatan yang restoratif. Ketika tidur, otak Anda akan memilah informasi yang akan disimpan dan memilih mana ingatan yang penting dan tidak. Otak Anda akan membantu menentukan apa yang harus Anda lakukan keesokan harinya. Selain itu, manfaat yang tak kalah penting dari tidur adalah tubuh mengistirahatkan otot, melakukan detoksifikasi, dan memberi kesempatan bagi sistem imun untuk memproduksi sel-sel imun.

 

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mengejar kekurangan tidur malam tidak sama dengan menggantikan jam tidur yang hilang. Manfaat yang Anda dapatkan saat mengganti jam tidur yang hilang akan berbeda dengan manfaat yang Anda rasakan jika Anda tidur teratur, meskipun Anda berhasil mendapatkan total jam tidur yang hilang di kemudian hari. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa butuh waktu setidaknya empat hari untuk pulih sepenuhnya dari satu jam tidur yang hilang.

 

Cara Tepat Mengganti Tidur yang Hilang

Kurang tidur sering terdengar remeh dan sepele. Namun penelitian menyebutkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam sehari, berisiko mengalami kematian 65% lebih tinggi dibanding mereka yang cukup tidur. Orang yang sering begadang juga meningkatkan risiko mengalam obesitas, penyakit jantung dan diabetes. Dalam jangka pendek, orang yang kurang tidur juga sering mengalami penurunan daya pikir dan konsentrasi.

 

Anggapan bahwa Anda bisa tidur sepuasnya untuk mengganti jam tidur yang hilang pun tidak sepenuhnya tepat. Para ahli berpendapat membayar utang tidur dengan cara ini dapat meningkatkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Untuk mengejar ketertinggalan tidur yang Anda butuhkan, Anda bisa menggantinya dengan menambah jam tidur. Namun, Anda tak bisa melakukannya secara sekaligus. Penambahan jam tidur ini bisa Anda lakukan secara bertahap, maksimal 1-2 jam per hari.

 

Misalnya, Anda hutang tidur 6 jam, maka penambahan jam tidur yang bisa Anda lakukan adalah dengan tidur lebih lama 1 jam setiap harinya selama 6 hari. Beberapa tips yang bisa Anda coba untuk membayar waktu tidur Anda secara bertahap di antaranya:

  • Jika benar-benar diperlukan, Anda dapat melakukan power nap sekitar 20 menit di siang atau sore hari
  • Anda bisa memperbanyak tidur di akhir pekan namun tidak lebih dari dua jam dari waktu normal
  • Tidurlah lebih lama untuk satu atau dua malam
  • Tidur lebih awal pada malam berikutnya

 

Cara di atas bisa Anda lakukan untuk mengganti waktu tidur yang hilang. Namun jika Anda kekurangan jam tidur karena Anda memiliki masalah tidur, maka cara di atas tidak akan banyak membantu. Cara terbaik untuk mengganti jam tidur yang hilang karena gangguan tidur berkepanjangan adalah dengan memperbaiki pola tidur. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan antara lain:

  • Tidur lebih awal hingga Anda mencapai waktu tidur yang Anda butuhkan
  • Jangan tidur lebih dari dua jam saat Anda biasanya bangun. Jika tidak, siklus ini akan mengacaukan jam tidur Anda
  • Buat kamar Anda kondusif untuk tidur nyenyak. Jauhkan gadget dari tempat tidur, jaga kebersihan kamar dan tempat tidur, dan lain-lain
  • Berhenti gunakan gadget dua jam sebelum tidur
  • Kurangi konsumsi kafein
  • Tidur dengan lampu redup atau padam
  • Buat badan Anda rileks dengan aroma terapi, dan lain-lain
  • Hindari berolahraga tepat sebelum tidur karena dapat meningkatkan kadar hormon endorfin

 

Kurang tidur bukanlah masalah sepele. Ada banyak risiko gangguan kesehatan jka Anda mengalami kurang tidur berkepanjangan. Jika Anda merasa masalah kurang tidur ini berlanjut, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Rabu, 12 April 2023 | 07:21